Menurut saya, MI 8 adalah salah satu handphone dengan price to value (nilai berdasarkan harga) yang paling baik di tahun 2018. Dengan budget 5 jutaan, pembeli uda mendapatkan handphone dengan kualitas prosesor terbaik (Snapdragon 845), kualitas kamera yang oke banget (Sony Exmor IMX363), dan desain yang ga kalah dari flagship mahal di zamannya.
Gambar MI 8
Sebelum menggunakan MI 8, saya menggunakan handphone Oneplus 3T yang merupakan handphone flagship tahun 2016. Perbedaan 2 tahun, ternyata memberikan pengalaman penggunaan handphone yang jauh lebih baik ketika saya menggunakan Xiaomi MI 8. Hal yang paling kentara adalah dari sisi kamera dan layar. Dari sisi kamera, tentu memberikan kualitas yang jauh lebih baik terutama dalam kondisi low light. Sensor Sony Exmor IMX363 ini juga digunakan oleh Flagship Google yaitu Pixel 3 dan Pixel 3 XL. Dari sisi layar, karena sudah menggunakan resolusi 19:9, tentu memberikan konten yang lebih banyak dibanding resolusi 16:9 pada handphone terdahulu, hanya saja kekurangannya adalah desain notch yang membuat handphone ini hanya memiliki sedikit ikon notifikasi karena keterbatasan layar..
Low Light Xiaomi MI 8
Setelah menggunakan MI 8 selama setengah tahun ini, bisa dibilang handphone yang paling puas saya gunakan seumur hidup saya ya Xiaomi MI 8. Perjalanan penggunaan handphone saya memang tidak terlalu kaya dan hanya beberapa kali menggunakan flagship. Tapi, yang paling puas saat ini adalah MI 8, karena MI 8 benar-benar bisa memberikan apa yang saya butuhkan. Bagi semua, yang kira2 mempertimbangkan ingin membeli MI 8, dijamin ga bakal menyesal deh.
Bicara mengenai sebuah produk, tentu pasti ada pesaingnya. Mengenai smartphone alternatif dari MI 8, ada beberapa yang langsung terbesit di pikiran saya salah satunya yaitu saudara MI 8, Pocophone F1. Handphone yang satu ini akan memberikan batre yang lebih besar dan tambahan headphone jack dengan harga yang lebih murah. Tentu menjadi salah satu pilihan yang sangat menarik. Sayang banget MI 8 ga punya headphone jack, padahal kalo ada headphone jack-nya MI 8 bisa di bilang perfect. Walaupun ga ada headphone jack, kebutuhan mengenai headset bisa terpenuhi dengan bluetooth ataupun USB Type-C to jack converter.
Selain Pocophone F1, juga ada smartphone senegera yang menjadi pesaingnya yaitu Oneplus 6 (OP6) dan Oneplus 6T (OP6T). Secara keseluruhan OP6 memiliki spesifikasi yang hampir sama hanya berbeda di bidang kamera saja, yang menurut saya MI 8 lebih unggul. Namun di OP6 kamu masih bisa menemukan headphone jack dan memiliki notch yang sedikit lebih kecil, walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal. Sedangkan OP6T tidak memiliki headphone jack namun memiliki teknologi Fingerprint dibawah layar (Under Display Fingerprint) dengan baterai yang sedikit lebih besar dan notch yang lebih kecil dibanding OP6 dan tentu dengan harga yang lebih tinggi dari OP6. Teknologi Fingerprint dibawah layar memang menarik, namun sedikit lebih lambat dan menurut saya sedikit kurang nyaman digunakan dibanding fingerprint pada umumnya.
Kalo punya budget yang lebih besar tentu, Samsung S9, LG V35, menjadi pilihan yang lebih istimewa dibandingkan MI 8. Kalo berbicara di tahun 2019, tentu lebih banyak alternatif lainnya seperti MI 9, Samsung S10, dan lain-lain. Namun tentunya flagship 2019 sedikit lebih mahal dibanding flagship 2018.
Berikut adalah spesifikasi singkat MI 8 :
Bicara mengenai sebuah produk, tentu pasti ada pesaingnya. Mengenai smartphone alternatif dari MI 8, ada beberapa yang langsung terbesit di pikiran saya salah satunya yaitu saudara MI 8, Pocophone F1. Handphone yang satu ini akan memberikan batre yang lebih besar dan tambahan headphone jack dengan harga yang lebih murah. Tentu menjadi salah satu pilihan yang sangat menarik. Sayang banget MI 8 ga punya headphone jack, padahal kalo ada headphone jack-nya MI 8 bisa di bilang perfect. Walaupun ga ada headphone jack, kebutuhan mengenai headset bisa terpenuhi dengan bluetooth ataupun USB Type-C to jack converter.
Selain Pocophone F1, juga ada smartphone senegera yang menjadi pesaingnya yaitu Oneplus 6 (OP6) dan Oneplus 6T (OP6T). Secara keseluruhan OP6 memiliki spesifikasi yang hampir sama hanya berbeda di bidang kamera saja, yang menurut saya MI 8 lebih unggul. Namun di OP6 kamu masih bisa menemukan headphone jack dan memiliki notch yang sedikit lebih kecil, walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal. Sedangkan OP6T tidak memiliki headphone jack namun memiliki teknologi Fingerprint dibawah layar (Under Display Fingerprint) dengan baterai yang sedikit lebih besar dan notch yang lebih kecil dibanding OP6 dan tentu dengan harga yang lebih tinggi dari OP6. Teknologi Fingerprint dibawah layar memang menarik, namun sedikit lebih lambat dan menurut saya sedikit kurang nyaman digunakan dibanding fingerprint pada umumnya.
Kalo punya budget yang lebih besar tentu, Samsung S9, LG V35, menjadi pilihan yang lebih istimewa dibandingkan MI 8. Kalo berbicara di tahun 2019, tentu lebih banyak alternatif lainnya seperti MI 9, Samsung S10, dan lain-lain. Namun tentunya flagship 2019 sedikit lebih mahal dibanding flagship 2018.
Berikut adalah spesifikasi singkat MI 8 :
Spesifikasi MI 8
Bagi yang uda punya MI 8 ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa atau kustomisasi MI 8. Bagi saya, hal yang paling menarik dari menggunakan Android adalah mengenai kustomisasi. Berbeda dengan menggunakan handphone Symbian (Nokia) ataupun Iphone yang minim kustomisasi, di Android ada banyak hal yang bisa dilakukan. Hal ini terkhusus lagi bagi Android dengan prosesor Snapdragon. Prosesor ini terkenal memiliki banyak developer (pengembang) ROM-nya (semacam Operating System, Windows, Linux, dll). Hal ini dikarenakan pihak Snapdragon membagikan source code (kode pembuatan software) CAF (Code Aurora Forum) yang menjadi alasan sehingga banyak developer dapat mengembangkan ROM bagi pengguna prosesor Snapdragon. Selain CAF, tentu jasa google yang membagikan source code setiap Android terbarunya yang menjadi alasan sehingga banyak pengembang mampu menciptakan beraneka ragam ROM, inilah yang dinamakan dengan AOSP (Android Open Source Project)
Bagi yang ingin kustomisasi, tentu ada persyaratan-persyaratan tertentu, hal ini dikarenakan banyak yang menyalahgunakan kustomisasi tersebut, misalya dengan memasukkan aplikasi tertentu ke dalam ROM-nya. Hal ini sangat sering terjadi pada handphone Xiaomi yang sering dikenal dengan fake ROM atau ROM palsu yang beredar di handphone distributor. Untuk membatasi hal tersebut pihak Vendor (Pembuat Handphone) menciptakan sistem Locked Bootloader (Penguncian sistem penyalaan handphone). Oleh karena itu, bagi yang ingin kustomisasi harus Unlock Bootloader terlebih dahulu.
Di dalam artikel ini, saya tidak memberikan tutorial bagaimana unlock bootloader ataupun kustomisasi MI 8. Karena saya rasa, mungkin banyak dari pembaca yang tertarik dengan kustomisasi telah mengetahui bagaimana cara untuk kustomisasi. Mungkin saya akan membuat tutorialnya di masa yang akan datang.
Bahan-bahan yang umum diperlukan dalam kustomisasi android adalah beberapa hal berikut :
1. ADB (Android Debugging Bridge)
ADB adalah tool untuk mengirimkan perintah secara langsung ke Android. Yang sering digunakan adalah perintah untuk masuk ke bootloader ataupun recovery. Link Downloadnya ada disini.
2. MI Unlock
MI Unlock adalah tool yang digunakan untuk Unlock Bootloader. Tool ini dapat digunakan pada semua sistem Xiaomi. Link Downloadnya ada disini.
3. Recovery Team Win Recovery Project (TWRP)
TWRP adalah tool yang digunakan untuk melakukan kustomisasi Android hingga ke level system. Pada umumnya tanpa TWRP, pengguna hanya dapat kustomisasi pada level data. Di bagian data inilah aplikasi-aplikasi di Install (Pasang). Download TWRP MI 8 disini. Ingat ya, recovery setiap Handphone berbeda, di artikel ini khusus untuk MI 8.
4. Root (Akses hingga ke level system)
Root adalah istilah dalam sistem operasi (Operating System atau OS) Linux, yaitu level penggunaan tertinggi yang dapat melakukan kustomisasi hingga ke level system. Dengan memiliki root, pengguna dapat mengakses kustomisasi hingga ke level system. Namun dengan adanya akses ke level system, aplikasi yang mendeteksi akses tersebut biasanya akan membatasi penggunaan aplikasinya, untuk menghindari kustomisasi terhadap aplikasi tersebut hingga ke level system. Untuk mendapatkan akses root ada 2 aplikasi yang sering digunakan yaitu SuperSU dan Magisk. Menurut saya, Magisk memiliki fasilitas menyembunyikan root yang lebih baik dibanding SuperSU. Magisk dapat di download disini.
5. ROM (Read Only Memory) Sistem Operasi pada Android
Secara umum ROM terbagi atas dua yaitu Stock dan AOSP. Stock artinya ROM yang berasal dari Vendor (pembuat handphone). ROM pada handphone Xiaomi bernama MIUI. Berbeda dengan Samsung yaitu OneUI atau TouchWiz, Oneplus yaitu OxygenOS atau HydrogenOS, Zenfone yaitu ZenUI, dan lain-lain. Dasar atau basis dari beragam ROM itu adalah ROM yang dibagikan oleh google yaitu AOSP dengan penamaan seri yang berbeda-beda mulai dari Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jellybean, Kitkat, Lollipop, Marshmallow, Nougat, Oreo, hingga yang terbaru Pie. Kalo kamu menyadarinya ternyata penamaan versi android berurut mulai C hingga P yang terbaru. Custom ROM sendiri ada yang berasal dari Stock ROM dan juga ada yang berasal dari AOSP.
Berikut adalah daftar Link Download Custom ROM berbasis Stock :
1. Miui.eu
2. Miui Pro
4. Masih banyak rom lainnya berbasis MIUI. Secara keseluruhan seluruh ROM hampir sama, Tapi menurut saya yang terbaik adalah Miui.eu
Berikut adalah daftar Link Download Custom ROM berbasis AOSP :
1. LineageOS
3. Syberia
4. AOSIP
5. ArrowOS
6. Dan lain-lain. Menurut saya dari beberapa yang saya coba, yang terbaik adalah LineageOS dikarenakan kestabilan dan fungsinya yang sesuai dengan kebutuhan saya. Beberapa yang paling favorit adalah Pixel Experience, ROM ini memiliki fitur yang sama persis dengan handphone Google Pixel.
Demikian terima kasih.
0 Comments