Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa

Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, sudah sepatutnya kita benar-benar memahami apa yang menjadi dasar negeri tercinta kita, Indonesia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenal Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa untuk membentuk pribadi-pribadi Pancasilais yang bertindak karena Tuhan dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Tujuannya tidak lain adalah untuk membangun bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang. Membentuk pribadi-pribadi berkarakter yang akan meneruskan estafeta kepemimpinan di masa yang akan datang. Negeri ini akan diwariskan oleh Bapak-Bapak kita. Jangan sampai negeri yang mulai luntur akan nilai budaya ini diteruskan dengan generasi yang makin mengikis nilai-nilai kearifan lokal dan kebudayaan Nusantara.

I. Letak geografis Nusantara dan kondisi sosial politik dunia
  • Letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi urat nadi perdagangan Internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan 10 negara di kawasan Asia Tenggara.
  • Letak Geografis adalah salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meskipun untuk sementara waktu masih diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Di masa yang akan datang keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.
  • Dikarenakan letaknya yang strategis sejak dulu Indonesia telah menjadi arena perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika dan Uni Soviet ketika perang dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh Negara-Negara besar. Hal ini bisa dilihat dari kemunculan China sebagai Hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan sekaligus mengikis pengaruh Amerika.
Ancaman :
  • Globalisasi dapat berpengaruh terhadap perubahan nilai-nilai budaya suatu bangsa.
  • Adanya proses akulturasi yaitu proses lunturnya nilai budaya suatu bangsa itu sendiri, sebagai contoh yaitu: munculnya sifat individualistis, konsumerisme, semakin menonjol sikap materialistis, dan lunturnya budaya leluhur dari semulanya.

II. Keanekaragaman Budaya Nusantara
Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya yang berbeda – beda”. Keanekaragaman suku bangsa,agama dan budaya adalah suatu fakta yang terbantahkan di negeri kepulauan ini. Perbedaan cara hidup, bahasa, tata pergaulan, dan ritual adat diketemukan di berbagai penjuru nusantara yang juga memiliki kondisi topografis yang beragam.

III. Makna Dari Sila-Sila Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Menjadi Bangsa yang secara komunits senantiasa tunduk dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa mempermasalahkan bentuk penyebutan.
  • Tidak boleh ada pemaksaan didalam menerapkan ajaran TYME secara ritual.
  • Negara membuat dan melaksanakan peraturan yang didasarkan kepada prinsip-prinsip kebenaran, yakni dengan menggunakan pendekatan ilmiah/nilai-nilai kebenaran Universal.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Semua hukum bersumber kepada 2 prinsip : “ Kecintaan sepenuhnya kepada Tuhan semesta alam dan kecintaan yang tulus kepada sesama manusia sebagaimana kecintaaannya kepada diri sendiri.”
  • Manusia adalah makhluk yang harus senantiasa dikasihi, tanpa melihat latar belakang suku,bahasa, budaya dan agamanya.
  • Adil = Memutuskan segala sesuatu tanpa memandang Agama dan Golongan.
  • Beradab = memiliki tata krama dan sopan santun.
3. Persatuan Indonesia
  • Pelaksanaan nilai-nilai dari sila pertama dan kedua secara nyata merupakan syarat bagi terwujudnya sila ketiga.
  • Keragaman etnis dan budaya bangsa merupakan sebuah kekuatan,bukanlah sebuah alasan agar terjadi perpecahan.
  • Berhasilnya bangsa indonesia sampai kedepan pintu gerbang kemerdekaan,merupakan hasil dari bersatu padunya segenap elemen bangsa didalam memperjuangkannya.
  • Revolusi moral spiritual,saat ini dibutuhkan sebagai basis persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Rakyat memiliki menggunakan sistem kepemimpinan,bukan menjadi Tuhan (Vox Populi Vox Dei)
  • Prinsip Hikmat Kebijaksanaan, yakni prinsip dan nilai-nilai kebenaran Sejati dari Tuhan Yang Maha Esa
  • Semua aspirasi rakyat disampaikan melalui sistem perwakilan/ kepemimpinan, dan setiap pengambilan keputusan dll dilandasi dengan semangat Musyawarah untuk mufakat.
5. Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia
  • Sila ke-5merupakan tujuan dari kesemua sila-sila Pancasila.
  • Perbedaan kemampuan Hidup tetap akan ada, namun segenap kebutuhan/hak-hak dasar harus terjamin dan terpenuhi.
  • Pemenuhan segenapkebutuhan tersebut diatas,tanpa memperdulikan suku,bahasa,adat istiadat,agama dsb.

Pentingnya memahami jati diri sebagai manusia
  • Jatidiri = Pengenalan Manusia tentang hakekat dirinya, baik didalam sudut pandang asal-muasalnya, maupun tentang fungsi dirinya didalam kehidupan alam semesta ini.
  • 3 Jati diri utama manusia: sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai makhluk individu dengan segenap keinginannya, Manusia harus senantiasa menyelaraskan serta mengutamakan cintanya kepada Sang Pencipta dan kepada makhluk Tuhan lainnya.

Pentingnya memahami karakter diri
  • Pengenalan terhadap jatidiri, akan membantu manusia didalam membentuk Karakter dirinya yang positif,sedangkan sebaliknya tanpa mengenal jatidirinya,akan mengantar manusia sulit memberdayakan karakter-karakter positifnya bahkan cenderung akan membangkitkan karakter negatif didalam dirinya atau bahkan akan kehilangan/tanpa karakter.
  • Karakter = Perwatakan = Akhlak
  • Beberapa definisi dari karakter:
  1. Karakter merupakan suatu sistem daya dorong yang melandasi pemikiran sikap dan perilaku”(Sigmund Freud).
  2. Karakter merupakan nilai-nilai dalam diri kita yang dipadukan dengan nilai-nilai moral dari luar yang diinternalisasikan dan terpatri dalam jiwa kita melalui pendidikan,pengalaman,percobaan,pengorbanan dan pengaruh lingkungan, yang selanjutnya menjadi nilai intrinsik yang mewujuddalam sistem daya dorong yang melandasi pemikiran,sikap dan perilaku kita
Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa
  • Dari nilai spiritual yang terkandung dibalik sila-sila Pancasila khususnya pada sila ke-1 dan ke 2, sangat terlihat jelas terlihat korelasi yang kuat dengan nilainilai universal dari jatidiri manusia.
  • Silla ke-3 dan ke-4 menunjukkan cara dan sekaligus persyaratan yang harus dilakukan guna mencapai tujuan/semangat dari cita-cita luhur Pancasila pada sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat .Hal ini juga sekaligus menrepresentasikan tercapainya keinginan dasar dari setiap individu/makhluk yang tentunya sebagai makhluk individu menginginkan kehidupan yang damai sejahtera.
Sekian dulu. Tulisan ini dikutip dari Pola Pembinaan dan Pendidikan Pancasila. Pembahasan detailnya di lain waktu. 

0 Comments